Senin, 11 Mei 2015

Pita Hitam Diantara Benang Merah

Tragedi terus melayang dikepala
Terngiang bagai baling
Menyebar
Mamatahkan tulang-belulang

Kusut, hitam, mengerang jadi
Hujan merah dihitam budi
Bercecer ari jua nadi
Mati!

Bunga Bangkai Yang Berduri

Harum semakin pudar disekitar
Makin tambah menceter getar
Bagai tulang diantara daging segar
Tak ada pilihan, buang, sadar. . .

Oh, bunga yang malang
Terkoyak dipagi malam remang
Rembulan tak surutkan sarang
Kebahagiaan terus merenggang

Wahai bunga milik ini
Ditangan jalan penentu masa depan
Tentu hidup yang sekian
Sekarang jalan!
Jalan, terus jalan!
Jalan pegangan!