Selasa, 09 Desember 2014

Pena Deo-Shi Cahayati(CCahayati)

Surat Cinta Buat Engkau, Kekasih Sejatiku
Bintang hatiku, Pengemban Dakwah

Engkau yang di sana, Kerinduanku yang terus menggelora, Kan ku jaga untukmu, Rasa hanya untukmu, Do’a ku kan selalu menyertaimu.. (*CT*)

user
24 Januari 2013





 v  Bagaimana caranya menjelaskan rinduku kepada seseorang
Yang entah siapa dan di mana saat ini

Untukmu yang jauh disana
Terkadang mata ini iri kepada hati
Karena kau ada dihatiku
Namun tidak tampak di mataku
Aku tidak memiliki alasan pasti
Mengapa sampai saat ini masih ingin menunggumu
Meski kau tak pernah meminta
Untuk di tunggu dan di harapkan
Hati ini meyakini
Bahwa engkau ada
Meski entah dibelahan bumi mana
Yang aku tahu
Kelak aku akan menyempurnakan hidupku dengan mu
Di sini
Di sisiku
Maka, saat aku mengenal fitrah-Nya
Aku akan berusaha untuk mencintaimu
Dengan cara yag di cintai-Nya
Sekalipun kita belum pernah bertemu
Mungkin saat ini kita tengah menatap langit yang sama
Tersenyum
Menatap rembulan yang sama
Di sanalah
Tatapanmu
Dan tatapanku
Bertemu


v  Saat aku mencintaimu dalam diam

Inilah saat-saat badai yang menerbangkan aneka rasa di dada
Mengaduk-aduknya, menampar-nampar dengan penuh impresi, dan menggelagakan ruh yang tiba-tiba tersenyum-senyum, tapi juga kadang menangis-nangis
Ada bara semangat, ada kebanggaan, ada keindahan, ada cita dan juga cinta yang tertawan sekarang
Karena bersamamu semua perlu ilmu
Karena bersamamu cinta adalah tanggung jawab

Cinta padamu berarti kesepakatan untuk membangun peradaan yang baru, peradaban madani
Sholih-sholihah
Oleh karenanya aku perlu waktu untuk terus menuntut ilmu
Aku tahu, kamu yang di tentukan-Nya tak selalu kamu yang aku pilih
Maka yang harus aku lakukan adalah sabar, percaya dan bersyukur
Kalaulah memang kamu adalah jodohku, kita akan brtemu dalam pelaminan
Kalaulah bukan kita kan tetap jadi teman









Ø  Bintang Hati, Kekasih Sejatiku..
Ku tak akan melihat wajah karena bisa menipu,
Tidak pula melihat harta karena harta bisa hilang,
Ku harap engkau kan datang kepada ku
Karena engkau membuatku tersenyum
Karena engkau membuatku tertawa
Dan
Karena engkau pula berada di sampingku, yang melindungiku dan menyayangiku
Ku bahagia

Ku tak akan sibuk mencari kesempurnaan..
Yang kemilau tak selalu memukau,
Yang gemerlap tak selalu bisa di harap,
Yang cemerlang tak selalu gemilaang,
Yang kaya tak selalu membuat bahagia,
Yang pintar tak selalu membuat diri tersadar,
Yang tampan tak selalu menawan,
Yang cantik tak selalu menarik,
Tapi,
Yang beriman,
Berakhlak mulia,
Dan yang sederhana tak suka berfoya-foya seringkali membuat nyaman di jiwa
Karena apa yang di miliki adalah amanah sekligus karunia dari Allah SWT yang harus di jaga dan di pergunakan di jalan yang di ridhai-Nya..
Sehingga tak heran walau engkau tak kaya, pintar, tampan, pandai dan berbagai atribut melekat dalam diri tak membuatku terlena,
Namun, terkadang begitu mudah terpesona dengan apa yang nampak indah di mata
Padahal kenyataan belum tentu kenyataan adanya
Tapi, ku kan selalu mencintaimu..

Ø  Bintang Hati, Kekasih Sejatiku..
(*Kerinduanku padamu.,)
Engkau yang telah mengisi hatiku
Dan engkaulah pemilik jiwa ini
Tapi, tak pernah ku mengerti
Dan tak tahu,
Mengapa diriku tak berarti di lintas bayang nyatamu
Dan malam belumlah dewasa tuk mengantarkan ku ke peraduan indahnya mimpi
Di sudut rinduku.,
Ku masih menanti bayangmu
Kan ku suguhkan segenggam cinta
Yang masih ku tata dengan rapi
Sayang..,
Arungilah muara hatiku agar kau tahu, sedalam mana ku tulis namamu di dinding hatiku
Dengarlah gemuruh pantai rinduku, semakin riuh dan merdu
Melalui jari lentikku
Ku rangkai aksara kerindun
Dan ku layangkan untukmu
Datanglah dan jemputlah
Aku di dermaga asmara
Ku menunggumu..,









Duhai Sang Maha Kekasihku,
Engkau Maha Merestui Cintaku,
Hingga CintaMu Betapa Terpancar,
Dalam Bingkai Sebuah Wajah,
Kasih Taufikku,..

Ya Allah SWT,
CintaMu telah membidikku,
Panahnya telah melesat tak dapat ku kendalikan,
Menghujam pada Taufikku,

Tak terelakkan, Tak terelakkan...

"Secuil Kata Untuk Engkau"

Majalengka, 15 Desember 2013       
Kepada
Engkau yang disana
Bintang hatiku,
--di bumi para Nabi

Assaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Salam yang tulus dari segenap perasaanku,
Cintaku dan kesepianku untuk dirimu satu-satunya penghuni hatiku yang tiada pudar dan berubah sampai detik ini,
Salam kasih untukmu
Seperti salamnya para penghuni surga kepada bidadara,
Aku berdo’a,
Semoga dirimu dalam keadaan sehat wal afiat dan senantiasa dekat dengan kema’rufan,

Bintang hatiku,
Entah dari mana harus ku mulai menuangkan isi hatiku kedalam kata-kata ini
Sebab, aku menyadari setiap kata yang aku coba tulis,
Pastilah tidak bisa sepenuhnya mewakili isi hatiku yang meluap-luap ini,
Dan aku percaya,
Rasa cinta, selamanya tidak akan mungkin bisa di bungkus dengan kata-kata,
Karena kata-kata punya keterbatasan merangkul makna,
Dan selamanya tidak bisa menjangkau sesuatu yang sunyi dalam hati,
Tapi, aku menyadari,
Tak ada bahasa di dunia ini yang lebih jelas dan mudah di pahami kecuali kata-kata,
Karenanya, saat engkau baca surat ini,
Aku berharap,
Agar engkau tak menganggap aku bermain dengan kata-kata,
Melainkan dengan kesadaran,
Engkau mengerti,
Bahwa hanya inilah yang bisa aku lakukan untuk mewakili rasa cintaku,,.

Bintang Hatiku,.
Sejak aku mengenalmu, mengenalmu secara dekat,
Kalau boleh demikian aku menyebutnya,
Setahun lebih yang lalu, ketika bepergian mencari ilmu,
Entah kenapa, setelah itu,
Tiba-tiba hawa dingin masuk begitu saja kedalam tubuhku,
Dan malamnya aku menggigil kedinginan,
Lalu aku terbangun dari tidurku,
Setelah keheningan itu,
Lamat-lamat diriku menangkap mimpi yang aneh berulang-ulang tentang dirimu,
Dalam mimpi itu, aku melihatmu berada bersamaku,
Ah,. Rasanya tak ada perlunya aku menceritakan mimpi yang aneh ini kepadamu disini,
Sekarang aku hanya ingin memberitahumu,
Bahwa mimpi itu hari demi hari selalu menggelisahkan hatiku,.

*Bintang Hatiku..
Di iringi derasnya hujan malam ini
Kerinduanku padamu semakin menggelora
Menggebu layaknya angin digurun sahara
Terukir selalu indah namamu
Penuhnya hati ini oleh rasa padamu
Tak ada celah ruang selain kamu
Buatmu yang disana...
Yang lagi mengemban dakwah
Maafkan aku,
Yang telah memiliki rasa ini
Ku tahu, mengerti..
Apa yang pernah terjadi dulu, tak ingin terulang
Tetapi, Dari lubuk hati yang tedalam
Maafkan aku..,
Kan ku jaga untukmu,
Rasa hanya untukmu...
Selama kamu disana belajar memperbaiki diri, mengemban dakwah dan lainnya
Hati-hatilah...
Do’a ku kan selalu menyertaimu
Disini, ku juga lakukan yang terbaik untuk kelak*

Bintang Hatiku,..
Malam-malam yang beku, siang yang gamang,
Sungguh mimpi itu sudah ku coba untuk ku buang, bahkan berulang-ulang,
Namun, entah kenapa semakin aku ingin membuang mimpi itu,
Justru ia sempurna membayang,.
Usahaku seperti sia-sia
Kini, ku tahu, kesepianku semakin menjadi-jadi,
Demi Tuhan,
Aku sudah memohon kepada Allah SWT agar menghapuskan semua ingatanku tentangmu,
Tapi kenapa Dia justru memberi wujudNya lewat bayangmu,
Malam-malam yang panjang,
Hari-hari yang melelahkan
Sehingga aku terpaksa masuk kepada duniamu dan duniaNya,
Lalu meneguk air suci dari telaga cintamu dan cintaNya,
Dan aku merasa dengan seperti ini hidupku lalu tak gersang,
Karena itu,
Katakan, barangkali ada jalan yang harus kutempuh, agar aku bisa melupakanmu..?
Dan berjalan sebagaman mestinya,
Tidak merana dan gelisah seperti ini,.

Bintang Hatiku..
Jawablah, Dosakah aku membiarkan namamu ada dalam hatiku..?
Jika perasaan sayang, rindu dan cinta adalah sebuah dosa,
Jadi apa yang seharusnya aku lakukan..?
Oh, Maafkan aku,
Sebab demi Tuhan perasaan ini tiada aku sengaja,
Tapi ia ada sendiri dalam hatiku,
Aku tak tahu kenapa ini bisa terjadi,.
Sekarang sudah laut malam,
Dan aku merasa,
Apa yang ku tulis ini hanya satu kata saja dari jutaan,
Bahkan mungkin triliunan kata yang kini terjejal-jejal dalam hatiku,
Namun aku gagal menyusun bahasa,
Dan tak mampu aku menuangkannya,
Oh, seandainya engkau benar-benar mengerti isi hatiku yang sesungguhnya,
Betapa aku lelah dengan kebingungan yang seharusnya tidak perlu ini,
Ya, Seandainya kau tahu apa yang aku alami,
Tentu, aku merasa kamu takkan tega menyalakan perasaanku,.
Semoga dengan kata-kata yang tiada berharganya ini,
Kaupun kini jadi tahu pada karunia Tuhan yang aku terima
Dan seterusnya, aku akan berdo’a untukmu dalam kesunyianku,
Semoga Tuhan senantiasa membimbing kita,
Semoga tuhan menjaga hatiku,
Dan melindungimu selalu,..

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Yang Di Landa Kerinduan dan Badai Gelisah*
                 Cucu Cahayati


Jumat, 05 Desember 2014

“Bangkai Berjalan”

Bukanlah raja yang akan mencukupi rizkimu saat engkau dalam kekurangan
Bukanlah tabib yang akan sembuhkan jika engkau dalam sakit yang berkepanjangan
Bukanlah kekasih yang akan menghilangkan rindu saat engkau dalam kesendirian

Engkau hanyalah bayi kecil
Engkau adalah orang mati
Engkau tidak lebih dari bangkai berjalan

Bukankah diammu adalah diamNya Allah, dan gerakmu adalah GerakNya jua.
Tak ada sedikitpun diluar kekuasaan ilmu Allah
Semuanya ada dalam genggamanNya

Bukalah mata hati agar dapat mengerti makna seorang bayi
Bukalah mata hati agar kau tahu apa yang bisa dilakukan oleh orang mati
Bukankah hakikatnya engkau tiada
Yang Ada hanyalah Zat Allah SWT

Ya Rabb jasad ini
Berilah Hamba ilmu sejati
Hingga Hamba dapat mengenali hakikat diri
Dan dapat merasakan Zat Kesempurnaan yang Kau miliki.


*Manusia hanyalah bayi kecil, orang mati dan tak lebih dari bangkai berjalan. Semua kekuatan dan kekuasaan adalah milik Allah dan kita hanya manifestasi dari kekuatan tersebut. Jika Allah berkenan memberikan kesejatian ilmu, maka kita akan merasakan indahnya hidup bersama Allah disetiap waktu dan di seluruh tempat, kita selalu dan selalu bersama Allah.
Kesejatian diri dan kesejatian ilmu hanya dapat diperoleh ketika kita telah memfana’kan jasadiyah kita kepada diri bathiniyah. Tentunya dalam perjalanan ini kita tidak bisa serta merta meninggalkan jasad ( Syariat ). Karena hakikat tanpa syariat akan menjadi sia-sia belaka. Syariat merupakan pencerminan jiwa suci hakikat diri, tidak akan mungkin didapati kesempurnaan pengenalan tanpa melewati jalan jasadiyah ini.

“BANGGA DALAM IMAN DAN ISLAM”

Satu hal yang membuat aku bangga menjadi diriku

Bukan ketika aku berkaca atau bukan ketika aku berkata-kata

Aku begitu bangga menjadi seseorang yang diliputi dengan iman dan islam
Aku begitu bersyukur terlahir kedunia menjadi pengikut nabi termulia
Aku sangat bahagia berada dalam indahnya syariat agama
Dan aku begitu terharu dengan persaudaraan yang terajut indah dalam sebuah cinta terhadap Tuhan

Mungkin bukan hanya aku yang merasa hal ini
Karena bukan hanya aku yang hidup dalam cahaya indah ini
Sejatinya seluruh manusia mempunyai nurani yang sama
Tapi mereka masih dibutakan oleh pembenaran terhadap kesalahan yang ia yakini bahwa itu adalah sebuah kebenaran.

Andai seluruh manusia merasakan cahaya indah berada dalam iman dan islam
Tentunya alam semesta akan menjadi syurga yang diliputi dengan kenikmatan

Kebanggan ini ingin aku sampaikan pada seluruh manusia
Bahwa iman dan islam bukanlah suatu beban yang harus dipikul
Melainkan sebuah kenikmatan yang luar biasa bagi seluruh manusia yang percaya akan Allah.
Iman dan Islam adalah cinta yang akan menjaga kita dan memberikan rasa yang tidak ada bandingannya.
Karena hanya dengan iman dan islam kita akan dapat mengenal dan bertemu dengan Tuhan semesta alam.





* Kebanggan ini harus dilihat dari perspektif positif, bukan bangga yang negative. Bangga dalam perspektif posotif adalah orang-orang yang menjalankan agamanya dengan benar dan berani menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang tidak pernah ada sedikitpun kesalahan didalamnya. Dan kita bangga bahwa kita akan merasakan apa yang disebut dengan kematian, karena hanya lewat proses tersebut kita akan maju pada level kehidupan yang selanjutnya. Tapi sebagai muslim jangan sampai kebanggan terhadap agama kita ini menjadikan kita menghina dan meremehkan agama-agama lain. Bagaimana mungkin orang lain akan mencintai agama kita, ketika kita tidak mencontohkan jalan-jalan cinta terhadap agama lain. Jangan sampai kita menjadi muslim-muslim yang menghancurkan agama kita sendiri.

“Astaghfirullah”

Lempar….
Lempar saja aku ke NerakaMu
Karena dosa dan maksiat yang kulakukan sudah begitu besar

Buang….
Buang saja bangkaiku ke kandang hewan
Aku tak pantas di makamkan secara Islam
Karena aku tak pernah mengerjakan syari’at Islam

Apakah masih pantas aku digolongkan umat Muhammad
Padahal aku selalu menentang bahkan mencemo’oh orang-orang yang mengikuti Sunnah Nabi

Layaknya seperti Tuhan
Aku sering menghina dan meremehkan Hamba Allah
Padahal aku tidak mampu berbuat apapun selain dosa
Astaghfirullah


*Habiskan hari-hari anda dengan taubat dan memohon ma’af, karena Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menjaga kesucian. Taubat anda akan menghantar anda kepada jalan yang suci menuju cinta sejati anda.. :-)