Majalengka,
15 Desember 2013
Kepada
Engkau yang
disana
Bintang hatiku,
--di bumi para
Nabi
Assaamu’alaikum
warahmatullah wabarakatuh,
Salam
yang tulus dari segenap perasaanku,
Cintaku
dan kesepianku untuk dirimu satu-satunya penghuni hatiku yang tiada pudar dan
berubah sampai detik ini,
Salam
kasih untukmu
Seperti
salamnya para penghuni surga kepada bidadara,
Aku
berdo’a,
Semoga
dirimu dalam keadaan sehat wal afiat dan senantiasa dekat dengan kema’rufan,
Bintang hatiku,
Entah
dari mana harus ku mulai menuangkan isi hatiku kedalam kata-kata ini
Sebab,
aku menyadari setiap kata yang aku coba tulis,
Pastilah
tidak bisa sepenuhnya mewakili isi hatiku yang meluap-luap ini,
Dan aku
percaya,
Rasa
cinta, selamanya tidak akan mungkin bisa di bungkus dengan kata-kata,
Karena
kata-kata punya keterbatasan merangkul makna,
Dan
selamanya tidak bisa menjangkau sesuatu yang sunyi dalam hati,
Tapi,
aku menyadari,
Tak ada
bahasa di dunia ini yang lebih jelas dan mudah di pahami kecuali kata-kata,
Karenanya,
saat engkau baca surat ini,
Aku
berharap,
Agar
engkau tak menganggap aku bermain dengan kata-kata,
Melainkan
dengan kesadaran,
Engkau
mengerti,
Bahwa
hanya inilah yang bisa aku lakukan untuk mewakili rasa cintaku,,.
Bintang Hatiku,.
Sejak
aku mengenalmu, mengenalmu secara dekat,
Kalau boleh
demikian aku menyebutnya,
Setahun
lebih yang lalu, ketika bepergian mencari ilmu,
Entah
kenapa, setelah itu,
Tiba-tiba
hawa dingin masuk begitu saja kedalam tubuhku,
Dan
malamnya aku menggigil kedinginan,
Lalu
aku terbangun dari tidurku,
Setelah
keheningan itu,
Lamat-lamat
diriku menangkap mimpi yang aneh berulang-ulang tentang dirimu,
Dalam
mimpi itu, aku melihatmu berada bersamaku,
Ah,.
Rasanya tak ada perlunya aku menceritakan mimpi yang aneh ini kepadamu disini,
Sekarang
aku hanya ingin memberitahumu,
Bahwa
mimpi itu hari demi hari selalu menggelisahkan hatiku,.
*Bintang Hatiku..
Di iringi
derasnya hujan malam ini
Kerinduanku
padamu semakin menggelora
Menggebu
layaknya angin digurun sahara
Terukir
selalu indah namamu
Penuhnya
hati ini oleh rasa padamu
Tak ada
celah ruang selain kamu
Buatmu yang disana...
Yang
lagi mengemban dakwah
Maafkan
aku,
Yang
telah memiliki rasa ini
Ku
tahu, mengerti..
Apa
yang pernah terjadi dulu, tak ingin terulang
Tetapi,
Dari lubuk hati yang tedalam
Maafkan
aku..,
Kan ku
jaga untukmu,
Rasa
hanya untukmu...
Selama
kamu disana belajar memperbaiki diri, mengemban dakwah dan lainnya
Hati-hatilah...
Do’a ku
kan selalu menyertaimu
Disini,
ku juga lakukan yang terbaik untuk kelak*
Bintang Hatiku,..
Malam-malam
yang beku, siang yang gamang,
Sungguh
mimpi itu sudah ku coba untuk ku buang, bahkan berulang-ulang,
Namun,
entah kenapa semakin aku ingin membuang mimpi itu,
Justru ia
sempurna membayang,.
Usahaku
seperti sia-sia
Kini,
ku tahu, kesepianku semakin menjadi-jadi,
Demi Tuhan,
Aku
sudah memohon kepada Allah SWT agar menghapuskan semua ingatanku tentangmu,
Tapi
kenapa Dia justru memberi wujudNya lewat bayangmu,
Malam-malam
yang panjang,
Hari-hari
yang melelahkan
Sehingga
aku terpaksa masuk kepada duniamu dan duniaNya,
Lalu
meneguk air suci dari telaga cintamu dan cintaNya,
Dan aku
merasa dengan seperti ini hidupku lalu tak gersang,
Karena
itu,
Katakan,
barangkali ada jalan yang harus kutempuh, agar aku bisa melupakanmu..?
Dan
berjalan sebagaman mestinya,
Tidak merana
dan gelisah seperti ini,.
Bintang Hatiku..
Jawablah,
Dosakah aku membiarkan namamu ada dalam hatiku..?
Jika
perasaan sayang, rindu dan cinta adalah sebuah dosa,
Jadi
apa yang seharusnya aku lakukan..?
Oh,
Maafkan aku,
Sebab
demi Tuhan perasaan ini tiada aku sengaja,
Tapi ia
ada sendiri dalam hatiku,
Aku tak
tahu kenapa ini bisa terjadi,.
Sekarang
sudah laut malam,
Dan aku
merasa,
Apa
yang ku tulis ini hanya satu kata saja dari jutaan,
Bahkan
mungkin triliunan kata yang kini terjejal-jejal dalam hatiku,
Namun
aku gagal menyusun bahasa,
Dan tak
mampu aku menuangkannya,
Oh,
seandainya engkau benar-benar mengerti isi hatiku yang sesungguhnya,
Betapa
aku lelah dengan kebingungan yang seharusnya tidak perlu ini,
Ya, Seandainya
kau tahu apa yang aku alami,
Tentu,
aku merasa kamu takkan tega menyalakan perasaanku,.
Semoga
dengan kata-kata yang tiada berharganya ini,
Kaupun
kini jadi tahu pada karunia Tuhan yang aku terima
Dan
seterusnya, aku akan berdo’a untukmu dalam kesunyianku,
Semoga Tuhan
senantiasa membimbing kita,
Semoga
tuhan menjaga hatiku,
Dan
melindungimu selalu,..
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Yang Di Landa
Kerinduan dan Badai Gelisah*
Cucu
Cahayati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar