Selasa, 09 Desember 2014

"Secuil Kata Untuk Engkau"

Majalengka, 15 Desember 2013       
Kepada
Engkau yang disana
Bintang hatiku,
--di bumi para Nabi

Assaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Salam yang tulus dari segenap perasaanku,
Cintaku dan kesepianku untuk dirimu satu-satunya penghuni hatiku yang tiada pudar dan berubah sampai detik ini,
Salam kasih untukmu
Seperti salamnya para penghuni surga kepada bidadara,
Aku berdo’a,
Semoga dirimu dalam keadaan sehat wal afiat dan senantiasa dekat dengan kema’rufan,

Bintang hatiku,
Entah dari mana harus ku mulai menuangkan isi hatiku kedalam kata-kata ini
Sebab, aku menyadari setiap kata yang aku coba tulis,
Pastilah tidak bisa sepenuhnya mewakili isi hatiku yang meluap-luap ini,
Dan aku percaya,
Rasa cinta, selamanya tidak akan mungkin bisa di bungkus dengan kata-kata,
Karena kata-kata punya keterbatasan merangkul makna,
Dan selamanya tidak bisa menjangkau sesuatu yang sunyi dalam hati,
Tapi, aku menyadari,
Tak ada bahasa di dunia ini yang lebih jelas dan mudah di pahami kecuali kata-kata,
Karenanya, saat engkau baca surat ini,
Aku berharap,
Agar engkau tak menganggap aku bermain dengan kata-kata,
Melainkan dengan kesadaran,
Engkau mengerti,
Bahwa hanya inilah yang bisa aku lakukan untuk mewakili rasa cintaku,,.

Bintang Hatiku,.
Sejak aku mengenalmu, mengenalmu secara dekat,
Kalau boleh demikian aku menyebutnya,
Setahun lebih yang lalu, ketika bepergian mencari ilmu,
Entah kenapa, setelah itu,
Tiba-tiba hawa dingin masuk begitu saja kedalam tubuhku,
Dan malamnya aku menggigil kedinginan,
Lalu aku terbangun dari tidurku,
Setelah keheningan itu,
Lamat-lamat diriku menangkap mimpi yang aneh berulang-ulang tentang dirimu,
Dalam mimpi itu, aku melihatmu berada bersamaku,
Ah,. Rasanya tak ada perlunya aku menceritakan mimpi yang aneh ini kepadamu disini,
Sekarang aku hanya ingin memberitahumu,
Bahwa mimpi itu hari demi hari selalu menggelisahkan hatiku,.

*Bintang Hatiku..
Di iringi derasnya hujan malam ini
Kerinduanku padamu semakin menggelora
Menggebu layaknya angin digurun sahara
Terukir selalu indah namamu
Penuhnya hati ini oleh rasa padamu
Tak ada celah ruang selain kamu
Buatmu yang disana...
Yang lagi mengemban dakwah
Maafkan aku,
Yang telah memiliki rasa ini
Ku tahu, mengerti..
Apa yang pernah terjadi dulu, tak ingin terulang
Tetapi, Dari lubuk hati yang tedalam
Maafkan aku..,
Kan ku jaga untukmu,
Rasa hanya untukmu...
Selama kamu disana belajar memperbaiki diri, mengemban dakwah dan lainnya
Hati-hatilah...
Do’a ku kan selalu menyertaimu
Disini, ku juga lakukan yang terbaik untuk kelak*

Bintang Hatiku,..
Malam-malam yang beku, siang yang gamang,
Sungguh mimpi itu sudah ku coba untuk ku buang, bahkan berulang-ulang,
Namun, entah kenapa semakin aku ingin membuang mimpi itu,
Justru ia sempurna membayang,.
Usahaku seperti sia-sia
Kini, ku tahu, kesepianku semakin menjadi-jadi,
Demi Tuhan,
Aku sudah memohon kepada Allah SWT agar menghapuskan semua ingatanku tentangmu,
Tapi kenapa Dia justru memberi wujudNya lewat bayangmu,
Malam-malam yang panjang,
Hari-hari yang melelahkan
Sehingga aku terpaksa masuk kepada duniamu dan duniaNya,
Lalu meneguk air suci dari telaga cintamu dan cintaNya,
Dan aku merasa dengan seperti ini hidupku lalu tak gersang,
Karena itu,
Katakan, barangkali ada jalan yang harus kutempuh, agar aku bisa melupakanmu..?
Dan berjalan sebagaman mestinya,
Tidak merana dan gelisah seperti ini,.

Bintang Hatiku..
Jawablah, Dosakah aku membiarkan namamu ada dalam hatiku..?
Jika perasaan sayang, rindu dan cinta adalah sebuah dosa,
Jadi apa yang seharusnya aku lakukan..?
Oh, Maafkan aku,
Sebab demi Tuhan perasaan ini tiada aku sengaja,
Tapi ia ada sendiri dalam hatiku,
Aku tak tahu kenapa ini bisa terjadi,.
Sekarang sudah laut malam,
Dan aku merasa,
Apa yang ku tulis ini hanya satu kata saja dari jutaan,
Bahkan mungkin triliunan kata yang kini terjejal-jejal dalam hatiku,
Namun aku gagal menyusun bahasa,
Dan tak mampu aku menuangkannya,
Oh, seandainya engkau benar-benar mengerti isi hatiku yang sesungguhnya,
Betapa aku lelah dengan kebingungan yang seharusnya tidak perlu ini,
Ya, Seandainya kau tahu apa yang aku alami,
Tentu, aku merasa kamu takkan tega menyalakan perasaanku,.
Semoga dengan kata-kata yang tiada berharganya ini,
Kaupun kini jadi tahu pada karunia Tuhan yang aku terima
Dan seterusnya, aku akan berdo’a untukmu dalam kesunyianku,
Semoga Tuhan senantiasa membimbing kita,
Semoga tuhan menjaga hatiku,
Dan melindungimu selalu,..

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Yang Di Landa Kerinduan dan Badai Gelisah*
                 Cucu Cahayati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar